Friday, December 9, 2016

Jenis-Jenis Kamera


pada dasarnya sebelum membeli kamera kebanyakan orang bertanya-tanya atau mencari informasi sebanyak-banyaknya di internet maupun ke teman untuk kali ini kami akan memberikan informasi jenis-jenis kamera yang beredar pada jaman ini berikut jenis-jenis kamera

Compact Digital kamera atau kamera Saku



Ini adalah kamera yang paling umum digunakan orang karena mempunyai ukuran yang kecil sehingga masuk disaku dan bisa dibawa kemana-mana serta harganya yang cukup murah apabila dibandingkan dengan kamera DSLR. Pocket camera juga sangat mudah untuk digunakan, karena banyak menggunakan mode auto orang awam yang belum pernah menggunakan kamerapun akan sangat mudah mengoperasikannya. Output gambar yang dihasilkan dalam bentuk JPEG(Joint Photographic expert group) yang berukuran cukup kecil, sehingga cukup menghemat kapasitas memori. Kelebihan kemera saku lainnya adalah daya tahan baterai yang cukup lama. Beberapa kelemahan yang dimiliki oeh kamera saku adalah minimnya fitur apabila dibandingkan dengan kamera DSLR. Hal ini sangatlah wajar karena kamera ini ditujukan untuk level bawah-menengah yang mengutamakan kepraktisan/kemudahan dengan berbagai mode auto serta harga yang ramah dikantong.

Berikut adalah fitur-fitur yang ditawarkan oleh kamera saku pada umumnya
– Digital Zoom
Digital zoom adalah metode memperbesar objek menggunakan software/proses cropping, hal ini sangat berbeda dengan manual zoom pada kamera DSLR. Gambar yang dihasilkan kadang blur apabila terlalu diperbesar.
– Optical Zoom
Zoom ini menggunakan pergerakan lensa secara mekanisl. Kamera jenis lama biasanya belum ada lensa moncongya. Pada kamera keluaran baru lensa zoom akan bergerak sesuai pengaturaan zoom pada LCD/layar kamera.

Kamera Digital Prosumer atau Bridge Camera

Kamera prosumer adalah kamera semi professional yang berfungsi untuk menjembatani antara kamera pocket dengan DSLR. Setting pada kamera prosumer ada yang manual ada pula yang auto. Kedua mode tersebut dapat dijumpai pada focus, diafragma dan kecepatan. Lensa kamera prosumer umumnya dapat diputar manual layaknya lensa SLR, dan pada produk keluaran terbaru lensanya sudah dapat diganti-ganti. Ukuran kamera inipun tidak terlalu besar, yakni berada ditengah-tengah antara kamera saku dengan kamera DSLR. Kamera ini telah banyak memikat hati para konsumen, terbukti dengan menjamurnya kamera prosumer yang ditawarkan produsen saat ini.

Kamera mirrorless alias Mirrorless Interchangeable-
Lens Camera (MILC) atau Kamera Tanpa Cermin



Dengan Lensa Yang Bisa Diganti-ganti (apa tuh singkatannya dalam Bahasa Indonesia?) alias Compact Camera System aliasElectronics Viewfinder with Interchangeable Lens (EVIL) -duh banyak banget istilahnya – adalah salah satu kelas sistem kamera digital yang mulai menanjak popularitasnya sejak pertama kali dimunculkan di sekitar 2008. Jawaban singkat dari pertanyaan “Apa sih Kamera Mirrorless?” adalah kamera yang mirip DSLR namun tidak memakai cermin. 

DSLR



Adalah kependekan dari Digital Single lens Reflex. Dalam bahasa yang gampang, DSLR adalah kamera yang memanfaatkan cermin untuk mengarahkan cahaya dari lensa ke viewfinder. Viewfinder adalah lobang kecil dibelakang kamera tempat kita mengintip obyek foto. Kok ada kata singledalam kepanjangan DSLR, emang ada yang double? ada, namanya kamera TLR alias twin lens reflex, TLR adalah Kamera Medium Format adalah kamera yang biasanya menggunakan rollfilm, besarnya format film ditentukan oleh panjang foto yang direkam diatas kamera. Pada umumnya format film pada Kamera MF dimulai dari format film 4,5cmX6cm, 6cmX6cm, 6cmX7cm, 6cmX8cm, 6cmX9cm, atau ada juga panorama kamera dengan format sampai dengan 6cmX17cm.

Kamera Medium Format 
Adalah kamera yang biasanya menggunakan rollfilm, besarnya format film ditentukan oleh panjang foto yang direkam diatas kamera. Pada umumnya format film pada Kamera MF dimulai dari format film 4,5cmX6cm, 6cmX6cm, 6cmX7cm, 6cmX8cm, 6cmX9cm, atau ada juga panorama kamera dengan format sampai dengan 6cmX17cm.
Kamera ini dipakai bisanya untuk tujuan Komersial atau reproduksi, foto dengan hasil cetak yang besar (contohnya sebagai poster) kelebihan dari format ini adalah dengan ASA film yang sama dengan film pada Kamera SRT(film jenis 135), anda mendapatkan permukaan film yang lebih besar, yang tentunya menghasilkan foto dengan kwalitas cetak yang lebih baik.

Consumer Level DSLR
DSLR bisa ganti lensa, harga relatif kompetitif 4 juta sampe 6 jutaan. Dengan Lensa Kit 18-55, kualitas gambar yang bagus menjadi pilihan anak muda yang mau masuk DKV atau anak anak alay yg doyan foto manyun tapi ga mau kalah sama temen temenya yg pake DSLR

Semi Pro DSLR
Fullframe atau APSH kualitas ga perlu di ragukan dengan harga 20 ~ 50 jutaan. Biasanya sih di gunakan di Studio Foto

Boutique

Kamera Butik, Stylish dan Powerfull dengan rata rata menggunakan sensor fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas gambar yg tak perlu di ragukan. Menurut Kai W seorang Fotografer dari Hongkong, Kualitas Kamera Butik lebih bagus dari pada Fullframe DSLR seperti D3S, dan Butik APSC seperti X100 mengalahkan EOS7D dari segi Image Quality menurut DXO Mark dengan bentuk yang Compact. Dengan 69 Juta sapa yg mau beli ( Leica M9 ) dan X100 13 Juta dan Harga Lensa Kamera Butik juga mahal.









2 comments: